Mendengar kata bangkrut pasti akan membuat kecil hati para pengusaha. Kenapa? Karena bangkrut menjadi kondisi terburuk yang tidak ingin dialami oleh siapapun. Bangkrut adalah kondisi dimana sebuah perusahaan atau tempat usaha mengalami kerugian besar hingga tidak ada pemasukan sehingga memaksa mereka harus gulung tikar. Kebanyakan pengusaha pasti pernah mengalami bangkrut selama perjalanan berwirausaha. Namun, mereka tahu cara mengatasi usaha yang bangkrut hingga mencapai sukses.
Berbicara mengenai cara mengatasi usaha yang bangkrut tidak dapat terlepas dari kekuatan mental dari pengusaha itu sendiri. Pengusaha yang memiliki mental baja tidak akan pernah merasa putus asa ketika usaha yang dijalankannya terpaksa gulung tikar. Seorang pengusaha sukses sekalipun pasti mengalami bangkrut yang tidak hanya sekali. Namun hal ini bukan dijadikannya alasan untuk menyerah malah dijadikan sebagai motivasi untuk bangun dari keterpurukan. Dengan bermodal pengalaman berharga, mereka memulai lagi hingga berhasil.
Baca Juga:
Berbicara mengenai cara mengatasi usaha yang bangkrut tidak dapat terlepas dari kekuatan mental dari pengusaha itu sendiri. Pengusaha yang memiliki mental baja tidak akan pernah merasa putus asa ketika usaha yang dijalankannya terpaksa gulung tikar. Seorang pengusaha sukses sekalipun pasti mengalami bangkrut yang tidak hanya sekali. Namun hal ini bukan dijadikannya alasan untuk menyerah malah dijadikan sebagai motivasi untuk bangun dari keterpurukan. Dengan bermodal pengalaman berharga, mereka memulai lagi hingga berhasil.
Cara Mengatasi Usaha Yang Bangkrut dan Bangun Dari Keterpurukan
Mengalami bangkrut bukanlah akhir dari segalanya. Seorang pengusaha sejati harus mampu mengatasi usaha yang bangkrut agar tidak terpuruk terlalu dalam. Selama ini, banyak pengusaha yang langsung putus asa setelah mengalami bangkrut. Mereka berpikir bahwa kejadian tersebut adalah akhir dari segalanya. Padahal anggapan itu salah, mereka harus belajar dari keterpurukan tersebut untuk memulai langkah baru. Berikut ini adalah langkah-langkahnya.Cari Partner Kerjasama
Cara pertama untuk mengatasi usaha yang bangkrut adalah dengan mencari partner kerjasama. Dengan catatan bahwa kamu harus melakukannya sebelum usaha benar-benar bubar. Ini juga bisa disebut sebagai langkah pencegahan sebelum kamu memutuskan gulung tikar. Mencari partner kerjasama ketika usaha berada diujung tanduk bisa saja mengubah masa depannya. Kamu dapat menjalin kerjasama dengan pengusaha dibidang sejenis untuk meningkatkan pendapatan atau mencari sesuatu yang baru guna mendongkrak omzet.Gabung Dengan Usaha Lain Yang Sama
Pernahkah kamu mendengar istilah merger? Nah ini adalah salah satu cara yang juga bisa kamu pilih untuk mengatasi usaha yang bangkrut. Seperti poin pertama diatas, ini juga termasuk langkah pencegahan. Jadi kamu harus segera gabung atau merger dengan usaha lain yang sama untuk mempertahankannya. Dengan merger usaha kamu dapat bertahan dengan bantuan rekanmu. Meski harus berbagi hasil, namun paling tidak kamu bisa terhindar dari resiko kerugian yang besar.Lunasi Hutang Jika Ada
Kemudian langkah yang ketiga adalah melunasi hutang. Ini harus kamu lakukan jika kondisi usaha memang sudah collapse. Artinya usahamu sudah benar-benar berhenti. Jika pada saat bangkrut kamu masih punya hutang entah itu uang atau aset, sebaiknya segera lunasi terlebih dahulu. Ada beberapa cara yang bisa kamu pilih untuk melunasi hutang tersebut yaitu dengan menjual aset usaha atau memakai tabungan pribadi.Buka Usaha Lain Yang Lebih Potensial
Setelah melewati masa sulit, sebaiknya kamu mulai melihat peluang usaha lain untuk kedepannya. Karena cara terbaik untuk mengatasi usaha yang bangkrut adalah dengan membuka usaha lain yang lebih potensial dari sebelumnya. Cobalah untuk melihat peluang yang ada disekitarmu. Buatlah sebuah analisa terkait permasalahan yang bisa dijadikan peluang atau melihat kebutuhan konsumen yang tinggi. Beberapa hal kecil yang ada disekitar bisa jadi peluang usaha potensial jika kamu jeli menangkapnya.Jual Aset Yang Tidak Diperlukan Lagi
Jika kamu akan memulai usaha baru, maka sebaiknya aset peninggalan usaha lama yang sudah tidak diperlukan dijual saja. Aset yang akan dijual bisa berbentuk bahan baku, mesin produksi, sisa produk, dan sebagainya. Sedangkan bangunan dan kendaraan tidak perlu dijual karena masih dapat digunakan kembali. Intinya, pilah aset yang sekiranya sudah tidak terpakai lalu jual. Namun dalam proses ini jangan terburu-buru, usahakan untuk menjual dengan harga pantas.Baca Juga:
- Ubah Masalah Jadi Peluang Usaha? 6 Bisnis Ini Contohnya
- 7 Contoh Produk Makanan Gagal di Pasaran Serta Penyebabnya
- Bingung Mau Usaha Apa? Cari Ide Bisnis Dengan Menggali 7 Hal Ini