Memulai sebuah bisnis memang bukanlah hal yang mudah dilakukan. Apalagi bagi mereka yang sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman dan kemampuan dibindang usaha. Akibat ketikdaktahuan tersebut, banyak kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula dalam memulai usaha. Padahal, ada berbagai macam faktor yang perlu diperhatikan sebelum mendirikan usaha guna mendukung berjalannya usaha tersebut.
Sebelum memulai usaha, sebaiknya pebisnis pemula mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan dunia usaha terlebih dahulu. Belajar memulai bisnis dan merintis usaha dari nol memang sangat penting mengingat dunia usaha berkaitan langsung dengan berbagai hal yang cukup kompleks mulai dari perencanaan, pengelolaan, dan pemasaran. Ketiga elemen tersebut sangat berpengaruh terhadap berjalannya sebuah usaha. Maka dari itu wajib hukumnya menguasai ketiganya terlebih dahulu sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis.
Persiapan yang baik akan membawa hasil yang baik pula. Begitu juga dengan mengawali suatu usaha. Harus ada persiapan yang matang dan perencanaan yang tepat agar mendapatkan hasil yang baik. Sebaliknya, jika mengawali usaha tanpa ada perhitungan yang matang akan menagkibatkan tidak bisa berkembangnya usaha dan akan mengalami kegagalan.
Sebelum memulai usaha, sebaiknya pebisnis pemula mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan dunia usaha terlebih dahulu. Belajar memulai bisnis dan merintis usaha dari nol memang sangat penting mengingat dunia usaha berkaitan langsung dengan berbagai hal yang cukup kompleks mulai dari perencanaan, pengelolaan, dan pemasaran. Ketiga elemen tersebut sangat berpengaruh terhadap berjalannya sebuah usaha. Maka dari itu wajib hukumnya menguasai ketiganya terlebih dahulu sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis.
Persiapan yang baik akan membawa hasil yang baik pula. Begitu juga dengan mengawali suatu usaha. Harus ada persiapan yang matang dan perencanaan yang tepat agar mendapatkan hasil yang baik. Sebaliknya, jika mengawali usaha tanpa ada perhitungan yang matang akan menagkibatkan tidak bisa berkembangnya usaha dan akan mengalami kegagalan.
7 Kesalahan Pebisnis Pemula Dalam Memulai Usaha
Dalam memulai usaha, biasanya pebisnis pemula yang masih minim pengalaman kurang mematangkan perencanaan sehingga terjadi kesalahan-kesalahan yang berakibat pada sulitnya bisnis untuk berkembang. Padahal penting sekali melakukan persiapan yang matang sebelum bisnis dimulai. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula dalam memulai usaha.
Menjiplak Produk Orang Lain
Sudah menjadi rahasia umum jika orang yang baru memulai bisnis menirukan produk orang lain yang menurutnya potensial. Sebenarnya itu tidak masalah sebagai pengalaman baru memulai bisnis, namun ada aturannya. Menirukan produk orang lain bukan berarti menjiplak sama persis baik itu produk maupun cara pemasaran. Berilah sentuhan lain sehingga memberikan nilai tambah pada bisnis yang anda rintis. Selain menyajikan sesuatau yang lebih segar kepada konsumen, hal ini juga menghindarkan dari resiko kalah persaingan.
Namun yang terjadi dilapangan kebanyakan pebisnis pemula hanya menirukan produk yang sudah mapan tanpa memberikan nilai tambah lalu kemudian menjualnya. Sebenarnya tujuan mereka menirukan produk yang potensial itu supaya dapat ikut meraih keberhasilan dengan cepat. Padahal itu adalah anggapan yang salah dan justru mengkibatkan bisnisnya tidak bisa berkembang karena kalah dalam persaingan.
Namun yang terjadi dilapangan kebanyakan pebisnis pemula hanya menirukan produk yang sudah mapan tanpa memberikan nilai tambah lalu kemudian menjualnya. Sebenarnya tujuan mereka menirukan produk yang potensial itu supaya dapat ikut meraih keberhasilan dengan cepat. Padahal itu adalah anggapan yang salah dan justru mengkibatkan bisnisnya tidak bisa berkembang karena kalah dalam persaingan.
Hanya Mengikuti Tren
Banyak para pebisnis pemula yang memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pada saat ada tren tertentu. Sebenarnya ini bukan sesuatu yang salah, namun lebih mengarah kepada eksistensi dan kondisi usaha itu sendiri. Sebagai contoh sedang ada tren batu akik, seorang melihat tren tersebut sebagai kesempatan dalam berbisnis untuk mendapat keuntungan. Lalu ketika batu akik sudah tidak lagi menjadi tren, bagaimana dengan bisnisnya?
Memanfaatkan tren sebagai peluang bisnis sah-sah saja, namun juga harus di iringi dengan perencanaan kedepan supaya arah bisnis jeas dan tidak hanya menjadi bisnis latah semata. Menjual barang atau membuat produk yang sedang menjadi tren memang cepat laku dan lebih cepat mendatangkan hasil, namun hal itu tidak berlangsung lama. Ketika tren-nya sudah lenyap, maka bisnis pun juga akan ikut lenyap.
Memanfaatkan tren sebagai peluang bisnis sah-sah saja, namun juga harus di iringi dengan perencanaan kedepan supaya arah bisnis jeas dan tidak hanya menjadi bisnis latah semata. Menjual barang atau membuat produk yang sedang menjadi tren memang cepat laku dan lebih cepat mendatangkan hasil, namun hal itu tidak berlangsung lama. Ketika tren-nya sudah lenyap, maka bisnis pun juga akan ikut lenyap.
Menjual Barang Musiman
Salah satu ciri bisnis yang baik adalah bersifat tidak musiman. Lalu bagaimana jika menjual atau membuat barang yang bersifat musiman? Sudah pasti setelah ganti musim barang tersebut sudah tidak relevan dan tidak akan laku. Kebanyakan pebisnis pemua masih suka melakukan hal ini karena dianggap instan dan lebih mudah. Padahal ini justru dapat membuat mereka akan kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya.
Jika ingin serius dalam berbisnis, hindarilah menjual barang-barang yang bersifat musiman karena tidak akan mampu bertahan lama apalagi untuk maju dan berkembang. Buat dan jual produk yang suatu saat bisa booming, bukan membuat dan menjual produk yang sedang booming. Daripada memanfaatkan barang musiman lebih baik mencari barang yang potensial yang dapat dijual terus menerus dan berkelanjutan.
Bisnis besar biasanya menjual apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ditinjau dari segi logika, barang yang dibutuhkan oleh konsumen akan sering dibeli dan banyak yang mencarinya sehingga jika digunakan sebagai berbisnis, penjualan akan berlangsung terus menerus dan perputaran uang akan terus bergerak. Hal seperti inilah yang dibutuhkan seorang pengusaha dalam menjalankan roda bisnisnya agar terus berjalan.
Jika ingin serius dalam berbisnis, hindarilah menjual barang-barang yang bersifat musiman karena tidak akan mampu bertahan lama apalagi untuk maju dan berkembang. Buat dan jual produk yang suatu saat bisa booming, bukan membuat dan menjual produk yang sedang booming. Daripada memanfaatkan barang musiman lebih baik mencari barang yang potensial yang dapat dijual terus menerus dan berkelanjutan.
Bisnis besar biasanya menjual apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Ditinjau dari segi logika, barang yang dibutuhkan oleh konsumen akan sering dibeli dan banyak yang mencarinya sehingga jika digunakan sebagai berbisnis, penjualan akan berlangsung terus menerus dan perputaran uang akan terus bergerak. Hal seperti inilah yang dibutuhkan seorang pengusaha dalam menjalankan roda bisnisnya agar terus berjalan.
Tidak Ada Catatan Dan Pembukuan
Bisnis itu tidak hanya sekedar diingat dan direkam dalam pikiran saja, namun juga membutuhkan catatan dan pembukuan terinci sebagai dokumentasi dan bukti fisik transaksi dalam bisnis. Selain itu, keduanya juga dapat digunakan sebagai tolak ukur apakah bisnis berkembang, stabil, atau mengalami penurunan. Memiliki data transaksi dan penjualan sifatnya sangat penting sebagai pedoman pengambilan keputusan untuk kedepannya.Baca Juga:
7 Hal Yang Dapat Membuat Pengusaha Menjadi Lebih Sukses Dari Orang Lain
5 Macam Modal Penunjang Untuk Memulai Usaha Yang Perlu Disiapkan
Mengatur dan Mengelola Keuangan Bisnis Kecil Dengan Cara Sederhana
Kebanyakan pebisnis pemula menganggap hal ini sebagai sesuatu yang kurang penting akibat dari ketidaktahuan mereka. Asal barang yang dijual laku dan mendapat keuntungan, mereka menganggap bahwa bisnisnya telah berjalan. Padahal berbisnis tidak hanya seperti itu, harus ada pencatatan untuk melihat berapa keuntungan yang diperoleh dan seberapa banyak aset yang dimiliki. Dari data tersebut dapat dibuat perencanaan untuk menembangkan bisnis dan pengambilan keputusan.
Keuangan Campur Aduk
Banyak orang yang berbisnis namun tidak dapat menikmati hasilnya dan ada juga yang merasa bisnisnya begitu-begitu saja. Apakah menyebabkan hal tersebut? Penyebanya adalah tidak adanya pengelolaan keuangan yang baik antara milik bisnis dan pribadi. Semua hasil yang sudah dicapai menjadi bias dan pergi entah kemana. Hal inilah yang terkadang membuat seorang pebisnis merasa penjualannya bagus namun hasinya tidak kelihatan.
Ini merupakan kesalahan yang paling umum dilakukan oleh pebisnis pemula. Tidak adanya pengaturan keuangan mengakibatkan sulitnya membedakan mana anggaran untuk bisnis dan mana anggaran untuk pribadi. Seharusnya, uang bisnis dan pribadi dipisah untuk mempermudah pengelolaan. Jika tercampur menjadi satu, ketika ada keperluan pribadi maka secara tidak sadar sudah mengambil uang kas usaha sehingga lama kelamaan akan habis.
Untuk itu perlu adanya partisi keuangan pribadi dan bisnis. Antara satu dan yang lainnya harus dibedakan dan digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Meskipun bisnis tersebut milik sendiri, namun tidak serta merta hasilnya bisa digunakan sesuka hati jika menginginkan bisnisnya untuk tumbuh besar. Mengelola keuangan dengan baik adalah salah satu syarat menjadi pebisnis yang sukses.
Tanpa Target Yang Jelas
Setiap bisnis harus memiliki target dan wajib untuk dicapai. Taget tersebut bisa jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan dibuatnya target adalah supaya bisnis bisa berkembang dan terus maju dari waktu ke waktu. Salah satu penyebab sebuah bisnis berjalan lurus tanpa adanya peningkatan adalah karena tidak adanya target yang direncanakan. Bisnis yang cepat berkembang biasanya memiliki target yang terencana sehingga muncul kemauan untuk mencapai dan terus maju.
Dalam hal ini para pebisnis pemula sering kali mengabaikannya. Banyak diantara mereka yang tidak mengetahui akan pentingnya membuat target. Padahal dengan membuat terget yang harus dicapai, bisnis akan terus bertambah maju dan berkembang. Sebagai contoh, toko A menjual barang berbagai macam jenis hijab. Setiap bulan ia mentargetkan penjualan sebanyak 500 pcs barang dan terus bertambah sejumlah 100 pcs setiap bulannya.
Jarang Promosi
Promosi merupakan sebuah cara yang digunkan untuk mengenalkan produk kepada konsumen. Promosi ibarat nyawa dalam sebuah usaha. Jika tidak ada promosi, maka bisnis tidak akan pernah maju karena produk tidak pernah dikenal oleh masyarakat. Karena sangat penting, cara promosi selalu terus berkembang dari hari ke hari sebagai upaya menarik hati pembeli agar mau membeli produk.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pebsnis pemula adalah malas untuk promosi. Mereka lebih suka menunggu pembeli daripada menjemputnya. Kesalahan inilah yang membuat bisnis mereka sulit untuk maju dan terkesa tidak ada peningkatan. Akibat yang terjadi jika malas promosi adalah tidak adanya pembeli karena kurang dikenal masyarakat. Apalagi bagi usaha yang baru dirintis, malas promosi akan menyebabkan tidak aadana pembeli dan berakibat pada gagalnya usaha.
Penutup
Penutup
Dari banyaknya kesalahan yang biasa dilakukan oleh pebisnis pemula diatas, kita dapat mengambil pelajaran supaya hal tersebut tidak terjadi pada diri kita masing-masing. Menghindari kesalahan dalam berbisnis dapat dilakukan dengan banyak-banyak menimba ilmu dari orang-orang yang sudah berpengalaman dibidangnya. Sebagai pebisnis pemua, kita dituntut untuk mengasah kemampuan dalam berbisnis baik itu sebeblum damupun sesudah emmulai usaha.
Memulai usaha memang bukanlah hal yang mudah, namun jika dilakukan dengan persiapan yang baik dan benar maka bisnis akan bisa maju dan berkembang dengan cepat. Keberhasilan berdirinya sebuah usaha ditentukan oleh pemiliknya melalui cara ia menyiapkan dan mematangkan perencanaan. Bisnis yang dimulai dengan asal-asalan biasanya tidak akan bertahan lama karena kesulitan untuk tumbuh berkembang.