Hidup itu merupakan pilihan, termasuk cara menyambung hidup adalah pilihan yang harus ditentukan. Ada dua cara yang dilakukan orang untuk menyambung hidup untuk memperoleh penghasilan yaitu bekerja ataupun berbisnis. Namun ada juga beberapa diantara mereka yang mampu melakukan keduanya.
Memilih bekerja atau berbisnis bukanlah sebuah masalah. Namun ada sebuah kondisi dimana orang akan sulit mencari pekerjaan. Oleh sebab itu mereka dituntut untuk mampu berdikari supaya tidak menjadi pengangguran. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan penghasilan adalah dengan memulai bisnis.
Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk memiliki bisnis yang mapan. Namun, terjun ke dunia wirausaha bukanlah menjadi prioritas utama bagi banyak orang. Ada beberapa faktor negatif yang mempengaruhi pikiran mereka sehingga menyebabkan dunia bisnis bukanlah sebuah cita-cita yang harus dicapai. Hal ini diperkuat dengan doktrin pada saat masih kecil yang menunjukkan bahwa orang hanya dapat menyambung hidup dengan cara bekerja.
Penyebab Kenapa Jumlah Pebisnis di Indoneisa Sedikit
Masih jarang orangtua yang mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi pebisnis. Rata-rata dari mereka selalu menuntut anak-anaknya untuk bekerja apalagi jika bisa bekerja kantoran. Bagi setiap orang tua, bekerja merupakan sebuah prestis bagi anak-anaknya. Mereka akan lebih berbangga ketika anak-anaknya bekerja ketimbang terjun ke dunia usaha.
Perhatikan saja disekeliling kita, bahkan sejak dari duduk dibangku taman bermain, saat para guru menanyakan cita-cita pada muridnya, jawaban yang relevan bagi mereka adalah profesi-profesi seperti dokter, guru, bidan, polisi, tentara, PNS dan lain sebagainya. Hampir tidak ada diantara mereka yang menyinggung apalagi mengarahkan bahwa profesi itu tidak harus sebuah pekerjaan, namun ada dunia bisnis yang bergerak di berbagai bidang yang bisa dijadikan sebagai profesi.
Alangkah lebih baik lagi jika para pendidik dapat mengarahkan dan memberi pengertian terkait berbagai macam profesi dan pekerjaan yang ada di dunia ini kepada pada muridnya mulai sejak dini. Harus ada keseimbangan pengetahuan yang ditanamkan ketika masih kecil antara pekerjaan dan bisnis. Kedua hal tersebut akan saling dan terus bekaitan sampai kapanpun. Tertanamnya pengetahuan berbisnis sejak kecil akan menuntun anak ketika sudah dewasa untuk mencari jalan lain ketika sulit mendapatkan pekerjaan sehingga mengurangi resiko menganggur.
Minimnya Edukasi Bisnis
Minimnya edukasi mengenai bisnis membuat orang-orang Indonesia buta akan dunia wirausaha. Semua hal terkait cara menyambung hidup selalu mengarah pada satu titik yaitu bekerja. Padahal jika dipikir secara logika, jika tidak ada pelaku usaha maka tidak akan tercipta lapangan kerja. Pada akhirnya ketika mereka tidak bisa menemukan lapangan pekerjaan, maka pola pikir untuk melakukan bisnis tidak jalan dan pada akhirnya lebih memilih untuk menjadi pengangguran.
Dorongan dari orang tua yang sangat kuat kepada anaknya untuk bekerja juga menjadi salah satu faktor tidak dapat berkembangnya kemampuan anak dalam berbisnis. Setiap orang tua hanya ingin melihat anaknya bekerja, masih jarang didapati orang tua yang mendorong anaknya untuk berbisnis. Padahal, pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk berbisnis berdasarkan pada instingnya. Hanya saja kemampuan tersebut memfosil dan tidak terasah karena minimnya edukasi yang didapat.
Baca Juga:
- 20 Rahasia Bisnis Orang Cina Yang Selalu Sukses Dalam Berdagang
- Bisnis! Solusi Untuk Anda Yang Sulit Dapat Pekerjaan
- 7 Hal Yang Dapat Membuat Pengusaha Menjadi Lebih Sukses Dari Orang Lain
Selain itu alasan para orang tua untuk tidak mengizinkan anaknya terjun ke dunia bisnis adalah adanya anggapan bahwa bekerja merupakan sesuatu yang aman seperti gaji tetap, pekerjaan jelas, tidak butuh modal, dan lain sebagainya. Berbeda halnya jika seorang anak terjun ke dunia bisnis yang penuh dengan resiko seperti pasar yang fluktuatif, kerasnya persaingan, pendapatan yang sulit diprediksi, dan tidak adanya jaminan finansial. Beberapa hal tersebut menjadi pertimbangan utama para orangtua untuk tidak merelakan anaknya terjun ke dunia bisnis.
Padahal jika diberi edukasi wirausaha dengan baik mulai sejak kecil, potensi orang untuk menggur di masa dewasa akan dapat diminimalisir. Mindset wirausaha yang terbangun sejak kecil dapat mengaktifkan naluri bisnis seseoarang ketika pada saat dewasa ia sulit mendapatkan pekerjaan. Paling tidak, dengan berbekal ilmu wirausaha yang sudah didapat sejak kecil ia dapat terjun ke dunia bisnis dan menggunakannya sebagai pegangan hidup untuk memperoleh penghasilan.
Keuntungan Menjadi Pebisnis
Disisi lain, orang yang terjun di dunia usaha memiliki banyak keunggulan seperti jumlah pendapatan yang tak terbatas, waktu luang yang lebih banyak, melakukan pekerjaan sesuai dengan minatnya, memiliki aset yang terus bertambah dan yang paling penting sebuah usaha pasti dapat diwariskan secara turun-temurun. Jika para orang tua menyadari akan hal ini, seharusnya mereka bisa memberikan bekal hidup kepada anaknya berupa edukasi bisnis bukan malah menuntut untuk mendapatkan pekerjaan saja.
Itulah beberapa penyebab kenapa jumlah pebisnis di Indonesia sedikit. Pola pikir dari usia dini yang terbangun bukanlah menjadi seorang wirausahawan. Bahkan ketika masih kecil orang-orang di Indonesia hampir tidak pernah dikenalkan dengan dunia bisnis apalagi diberikan edukasi dalam bidang tersebut. Kebanyakan dari mereka hanya dikenalkan dengan pekerjaan yang seakan-akan profesi tersebut adalah segala-galanya.