Mengatur keuangan dalam berbisnis merupakan hal yang mutlak dilakukan. Pengelolaan keuangan yang baik dapat membuat kondisi finansial sebuah bisnis menjadi sehat. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatur dan mengelola keuangan bisnis mulai dari cara yang mendetail sampai cara yang sederhana. Pengelolaan finansial yang mendetail dan terstruktur biasanya dilakukan oleh perusahaan besar yang ditangani langsung oleh ahlinya. Namun ini bukan berarti menjadi kendala bagi anda yang memiliki bisnis kecil untuk tidak dapat mengelola keuangannya sendiri.
Meskipun bisnis yang anda tekuni tidak sebesar perusahaan yang sudah mapan, namun pengelolaan keuangan tetaplah menjadi hal yang penting terhadap kondisi perkembangan dan pertumbuhan bisnis tersebut. Mengatur keuangan dapat memudahkan anda dalam memetakan finansial bisnis serta mengendalikan pengeluaran bisnis supaya tidak terjadi defisit. Selain itu, pengelolaan keuangan yang baik dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan dalam pengembangan bisnis di kemudian hari.
Mengatur dan Mengelola Keuangan Bisnis Kecil Dengan Cara Sederhana
Kunci utama dari keberhasilan mengatur keuangan dalam bisnis adalah ketelitian dan kejelian. Bagi anda yang kesulitan mengelola keuangan bisnis dengan terstruktur dan mendetail, dapat menggunakan cara-cara sederhana yang lebih mudah dan praktis. Meskipun hanya menggunakan teknik sederhana, paling tidak anda sudah mengelola keuangan bisnis supaya tetap sehat dan tertata. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat anda gunakan untuk mengatur dan mengelola keuangan bisnis dengan cara sederhana.
Pisahkan Antara Uang Pribadi dan Bisnis
Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh orang yang mulai merintis bisnis adalah mencampur adukkan keuangan pribadi dan bisnis dengan alasan bisnisnya masih kecil. Apapun itu alasannya, mencampur adukkan uang pribadi dengan uang bisnis adalah sebuah kesalahan meskipun bisnis tersebut masih dalam skala kecil. Sebaiknya uang bisnis dan uang pribadi dipisahkan supaya mudah dalam mengelolanya.
Memisahkan antara uang pribadi dan uang bisnis akan memudahkan pelacakan perputaran uang bisnis. Selain itu anda juga dapat dengan mudah mengetahui pertumbuhan dan penurunan finansial yang terjadi pada bisnis anda. Jika tercampur, uang bisnis akan tergerogoti karena kelalaian untuk memenuhi kebutuhan pribadi sehingga lama-kelamaan akan habis. Hal ini dapat membuat kesehatan finansial bisnis akan terganggu.
Untuk memisahkan keuangan pribdai dan bisnis, anda dapat membuat dua tabungan berbeda sehingga dapat memisahkan anggaran untuk usaha dan juga anggaran untuk bisnis. Jika anda terpaksa menggunakan uang bisnis, maka itu akan dihitung sebagai hutang kepada bisnis dan anda wajib melunasinya di kemudian hari. Meskipun bisnis tersebut milik anda sendiri, namun anda tidak boleh semena-mena terhadap bisnis tersebut. Sikap profesional seperti ini akan membawa bisnis anda menjadi berkembang dan terus tumbuh.
Bedakan Aset Milik Pribadi dan Bisnis
Aset pribadi dan bisnis merupakan dua buah hal yang berbeda. Oleh karena itu membedakannya adalah hal penting dalam menjaga eksistensi bisnis itu sendiri. Membedakan aset dalam berbisnis dapat membantu menghindarkan kekacauan dan ketidak jelasan data perusahaan yang sedang anda rintis. Mendata keduanya secara sendiri-sendiri dapat memudahkan anda dalam mengelola baik itu ketika membayar tagihan maupun dalam membayar pajaknya. Beberapa kasus yang terjadi pada pebisnis mencampur adukkan aset, dapat menyebabkan sulitnya mengukur nilai peningkatan dan perkembangan bisnis.
Membuat Catatan Keuangan
Kebiasaan yang sering dijumpai pada orang yang tengah membangun usaha adalah tidak adanya data catatan bisnis. Mengelola bisnis tidak cukup hanya dengan mengingatnya saja, namun juga dibutuhkan pencatatan-pencatatan yang jelas dan lengkap. Salah satu catatan yang wajib dibuat dalam mengelola bisnis adalah membuat catatan keuangan. Untuk itu, paling tidak gunakanlah pembukuan sederhana untuk mencatat semua transaksi yang terjadi.
Pencatatan keuangan secara rutin adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap pelaku usaha karena catatan keuangan itu sangat penting sebagai data fisik perusahaan yang digunakan untuk mengetahui jumlah uang yang keluar dan masuk. Dengan adanya data keuangan, anda dapat dengan mudah melakukan evaluasi perkembangan yang terjadi pada bisnis. Jangan malas membuat pembukuan. Mulailah membuat catatan keuangan meskipun transaksi yang terjadi hanya dalam skala kecil.
Mencatat Aset Bisnis Yang Dimiliki
Dalam berbisnis, aset yang dimiliki jumlahnya akan semakin bertambah banyak dari waktu ke waktu. Aset yang dimiliki oleh bisnis bisa berupa bangunan, alat, kendaraan maupun barang dagangan itu sendiri. Untuk membuat catatan aset dari waktu ke waktu adalah hal yang cukup penting. Keberadaan data aset dapat digunakan sebagai indikator perkembangan perjalanan bisnis. Oleh karena itu, mulailah membuat catatan sebagai data aset yang dimiliki oleh perusahaan anda meskipun nilainya masih kecil.
Hitung Keuntungan Secara Berkala
Tujuan utama orang berbisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Umumnya, orang berbisnis selalu menargetkan keuntungan yang besar dalam usahanya. Keuntungan yang didapat oleh pebisnis adalah dari laba yang masuk. Menghitung keuntungan usaha harus dilakukan secara berkala dengan mengkalkulasi transaksi dan keluar masuknya uang. Penghitungan keuntungan bisa dilakukan secara harian, mingguan atau bulanan. Namun membuat data ketiganya dapat memudahkan anda dalam memetakan keuntungan bisnis.
Baca Juga:
- 7 Hal Yang Dapat Membuat Pengusaha Menjadi Lebih Sukses Dari Orang Lain
- Macam-Macam Sumber Ide Yang Dapat Digunakan Sebagai Inspirasi Bisnis
- 10 Langkah Meraih Sukses Dalam Mengelola Bisnis
Keuntungan yang dihitung dalam bisnis dapat berupa uang tunai, aset yang bertambah, maupun stok barang yang dimiliki. Jadi ketika anda berbisnis, keuntungan yang anda pikirkan jangan hanya uang tunai saja, namun perhatikan juga aset dan perputaran uang yang terjadi pada saat itu. Keuntungan berupa uang tunai dan aset memang sama-sama penting keberadaannya untuk dihitung dan mempunyai fungsi masing-masing dalam berjalannya proses usaha. Hitung dan ketahui secara pasti keuntungan yang anda dapat. Umumnya penghitungan ini dilakukan pada rentang waktu bulanan.
Terapkan Sistem Gaji
Meskipun memiliki usaha sendiri, namun dalam bisnis, anda harus tetap memposisikan diri sebagai karyawan. Seperti halnya karyawan biasa, anda dituntut untuk bekerja untuk bisnis yang ditekuni tersebut. Dari hasil bekerja itulah anda mendapatkan gaji meskipun bekerja untuk bisnis anda sendiri. Sistem gaji yang diterapkan bagi diri anda pada umumnya sama dengan sistem penggajian bayaran tetap yang bisa anda tentukan sendiri.
Namun jika usaha yang anda jalankan masih bersekala kecil sebaiknya anda menerapkan sistem penggajian dengan bayaran tetap. Namun terapkanlah sistem komisi dengan presentase lebih besar kepada bisnis anda dan sisanya sebagai gaji anda. Jangan sekali-sekali mengambil semua keuntungan bisnis meskipun itu milik anda sendiri jika ingin membuatnya menjadi tumbuh dan berkembang. Gunakanlah keuntungan yang dihasilkan untuk terus mengembangkan bisnis supaya menjadi besar.
Memakai Prosedur Bagi Hasil
Dalam penghitungan pembagian keuntungan, gunakanlah sistem bagi hasil antar bisnis dan anda. Karena menerapkan sistem gaji, maka bagian dari keuntungan bisnis dapat digunakan sebagai bayaran atas kerja keras anda. Pembagian hasil sebaiknya dilakukan kedalam beberapa bagian yaitu anda, bisnis dan tabungan operasional usaha. Sebaiknya jumlah presentase untuk perusahaan lebih besar daripada presentase untuk anda meskipun kedudukannya sebagai pemilik.
Sebagai contoh di bulan ini bisnis anda menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 1.000.000,-. Maka anda dapat membagi hasil tersebut kedalam tiga bagian dengan presentase yakni perusahaan 60%, anda 35%, dan tabungan operasional usaha 5%. Dalam pembagian ini anda mendapatkan bagian hasil sebesar Rp. 350.000,- dengan catatan sistem pembagian ini dilakukan untuk usaha yang masih bersekala kecil. Hasil Rp. 600.000,- yang didapat perusahaan dapat anda proyeksikan untuk mengembangkan usaha di bulan berikutnya. Sedangkan tabungan operasional yang didapat sebesar Rp. 50.000,- dapat anda simpan untuk berjaga disuatu waktu jika ada pengeluaran tambahan seperti perbaikan alat yang mengalami kerusakan.
Jika anda merasa bagian hasil yang anda dapatkan hanya sedikit, berarti anda harus bekerja keras lagi untuk mengembangkan bisnis tersebut supaya memperoleh keuntungan lebih besar sehingga hasil yang anda dapatkan juga ikut naik. Dengan menerapkan sistem bagi hasil, anda dapat mengira-ngira dalam menyusun strategi dan target arah bisnis anda.
Bersikap Jujur dan Disiplin
Suksesnya pengaturan keuangan yang anda lakukan bukan dipengaruhi oleh teknik dan strategi pengelolaan yang dilakukan Namun keberhasilan itu datang dari dalam diri anda sendiri jika anda mampu bersikap jujur dan disiplin. Memang salah satu hal yang paling sulit bagi pengusaha adalah mendisiplinkan diri. Namun jika anda sudah sering melakukannya, maka hal ini akan mudah dilakukan karena sudah terbiasa.
Selain jujur dan disiplin, ada satu hal lagi yang dapat membawa anda berhasil dalam melakukan pengelolaan keuangan yaitu konsistensi. Jika langkah-langkah diatas dapat anda lakukan secara konsisten maka bukan suatu hal yang mustahil bagi bisnis anda untuk berkembang dan tumbuh besar. Ingat! Salah satu hal yang menjadi kunci suksesnya seorang wirausaha adalah atitude atau perilakunya sendiri.
Penutup
Penjelasan tersebut dapat anda gunakan sebagai referensi dan menjadi salah satu strategi dalam berbisnis. Dengan mengatur dan mengelola keuangan bisnis dengan cara sederhana seperti langkah-langkah diatas, finansial bisnis anda akan lebih mudah dipetakan dan ketahui secara pasti. Ini dapat membuat usaha bisnis anda mudah berkembang dan mudah untuk meningkatkan aset bisnis yang anda miliki. Cobalah menjadi pengusaha yang baik dan memiliki gambaran terkait kondisi finansial bisnis agar tidak keliru dalam menggunakannya. Satu hal harus di ingat bahwa usaha yang mapan berawal dari kondisi pengaturan keuangan yang sehat.